Secara umum, racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam hubungan dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul. Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa: Segala sesuatu adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang membuat sesuatu menjadi bukan racun. Sedangkan Keracunan adalah suatu keadaan dimana di dalam tubuh hewan mengandung zat racun yang diperolehnya secara langsung maupun tidak langsung, baik yang terjadi melalui kulit maupun mulut dan menimbulkan gejala-gejala keracunan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi kasus keracunan, baik yang dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Keracunan makanan kadaluarsa atau sudah basi sering mengakibatkan keracunan massal. Keracunan dapat menimpa anak-anak maupun orang dewasa. Akan tetapi, kasus keracunan dapat diatasi dengan melakukan upaya pertolongan pertama kepada si penderita sebelum diperiksa dokter atau dirujuk ke rumah sakit.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pun begitu dalam pencegahan keracunan. Menjaga kebersihan bahan makanan adalah salah satu cara menghindar dari keracunan. Cara termudah adalah selalu mencuci bahan makanan sebelum diolah. Meski sudah serba bersih, tak urung, kita bisa saja kecolongan. Tanpa kita tahu sebabnya, tiba-tiba ada saja orang yang keracunan setelah menyantap hidangan yang kita olah. Jika itu terjadi, ada, baiknya, kita semua harus tahu bagaimana menolong korban keracunan.
Keracunan tidak sengaja pada anak-anak merupakan kejadian yang umum dihadapi Unit Gawat Darurat rumah sakit, terutama anak balita. Banyak juga terjadi peristiwa keracunan massal yang disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi secara bersamaan oleh banyak orang. Gejala yang umum kemudian akan muncul, seperti pusing, perut mual, muntah-muntah, bahkan sampai kehilangan kesadaran. Tidak jarang keracunan juga menimbulkan kematian, seperti kejadian keracunan minuman alkohol yang merenggut korban jiwa.
Jika pada orang dewasa, keracunan pada umumnya akibat over dosis obat, baik disengaja maupun tidak. Pada anak-anak umumnya keracunan terjadi karena tidak sengaja menelan alkohol, obat-obatan cair, bahan kimia pembersih rumah, racun tanaman ataupun buah-buahan.
Kadang-kadang seorang anak mengatakan telah menelan sesuatu yang beracun atau malah tidak menyadarinya sampai timbul gejala muntah-muntah, lemas dan bingung, hilang kesadaran, atau tiba-tiba napasnya tidak wajar.
Jika Anda menduga anak Anda atau seseorang telah menelan sejenis racun, carilah bantuan medis secepat mungkin. Usahakan Anda bisa menjelaskan hal-hal berikut.
Merangsang Muntah
- Jangan sekali-kali merangsang muntah seseorang yang tak sadar atau baru tertelan bahan kimia sejenis larutan pembersih, parafin, ataupun minyak tanah. Jangan coba merangsang muntah dengan meminumkan air garam atau memasukkan jari ke dalam kerongkongan si korban.
- Untuk merangsang muntah, berikan 3 sendok teh sirop ipecac disusul dengan 2 gelas air putih. Jika setelah 20 menit belum muntah juga, ulangi dosis itu sekali lagi saja. Jika seseorang sedang muntah, telungkupkan wajahnya dan tundukkan kepalanya agar tidak tersedak muntahannya sendiri.
Apa yang ditelannya??
- Seberapa banyak. Jika yang ditelannya obat carilah beberapa tablet yang telah tertelan
- Kapan ditelannya.
- Jika korban harus dibawa ke dokter atau rumah sakit, bawalah sisa kemasan makanan yang mungkin menjadi penyebab keracunan tersebut.
- Jika sulit mendapatkan bantuan medis atau pun jauh dari rumah sakit, lakukanlah langkah-langkah berikut.
- Jika racun berasal dari bahan kimia, berilah si korban minum jika masih dalam keadaan sadar.
- Jika korban kehilangan kesadaran, baringkan dia pada posisi pemulihan dan bila napasnya terhenti lakukanlah pernapasan buatan dari mulut ke mulut.
- Carilah pertolongan medis secepat mungkin.
0 comments:
Post a Comment