Monday, January 10, 2011

Book "Dee Supernova: Petir"


Browse » Home » » Book "Dee Supernova: Petir"

Supernova - Episode: Petir ini menampilkan sesuatu yang berbeda dari dua buku Supernova sebelumnya. Jika di Supernova terdahulu, terkesan ‘serius’, misalnya, pada Putri, Ksatria dan Bintang Jatuh diisi dengan berbagai teori-teori sains, lalu di Akar dengan filsafat-nya Bodhi, di Petir, Dee menulis dengan sedikit ‘santai’, lebih ‘membumi’. Banyak humor-humor atau kata-kata yang tidak membuat kening berkerut.

Benang merah dengan buku-buku yang terdahulu ditunjukkan munculnya tokoh pasangan Ruben dan Dimas, sedikit email dari Gio di bagian pengantar. Di bagian akhir, ada tokoh Bong yang dulu muncul di buku Akar. Tapi, hubungan pasti antara mereka belum tergambar dengan jelas.

Kali ini, Supernova menceritakan tentang Elektra, gadis yang memiliki keunikan, karena senang menonton petir sejak masih kecil karena ia pernah tersambar petir. Ia tinggal bersama ayahnya, pemilik Wijaya Elektronik dan kakaknya, Watti. Setelah ayahnya meninggal, Elektra tinggal sendiri di rumah besar mereka yang bernama ‘Eleanor’. Sementara Watti harus ikut bersama suaminya ke Tembagapura, Papua. Elektra harus mengurus rumah ‘kosong’ itu.. membersihkannya.. sampai mengurus keuangan Wijaya Elektronik yang ternyata punya banyak piutang tak tertagih.

Di antara ‘sedikit’ rasa putus asa, Elektra tiba-tiba mendapat tawaran menjadi asisten dosen di STIGNA (Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional), yang membawanya bertemu dengan Ibu Sati, ketika sedang mencari perlengkapan untuk melamar ke STIGNA. Kekonyolan terjadi ketika Elektra mencari kuburan untuk meletakkan ‘surat lamaran’ dan berbagai perlengkapannya. Karena gagal meletakkan di kuburan manusia, Elektra malah menaruhnya di kuburan kucingnya, Kambing, yang terletak di rumah Omnya. Buntutnya, baru ketahuan kalau surat dari STIGNA hanyalah surat iseng. Dan Elektra harus menahan malu karena ketahuan Tantenya kalau ia percaya dengan urusan ‘gaib’ dan ‘mistis’.

Tapi, perkenalannya dengan Ibu Sati tidak berhenti begitu saja. Ibu Sati, pemilik toko rempah-rempah dan barang-barang ‘mistis’ (Jadi ingat buku ‘The Mistress of Spices (Penguasa Rempah-Rempah) - Chitra Banarjee Divakaruni). Ibu Sati menemukan adanya ‘keunikan’ dalam diri Elektra yang bisa dikembangkan dan diarahkan agar bisa dipergunakan dengan lebih baik.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp