Bung Karno, adalah salah satu proklamator yang namanya hingga saat ini masih tetap kontroversial. Untuk mengetahui lebih jelas apa dan siapa Bung Karno, termasuk pemikiran-pemikirannya.
Terjemahan karya Cindy Adams mengenai otobiografi Bung Karno ini telah mengalami cetak ulang berkali-kali sejak diterbitkan pertama pada tahun 1966. Tetapi di kemudian hari baru diketahui ternyata terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam terjemahan, bahkan ada juga selipan-selipan isi yang tidak ada pada naskah aslinya. Hal ini sempat menimbulkan kesalahpahaman pada beberapa tokoh nasional kita. Karena itu FAIKSHARE menyambut baik penerbitan edisi revisi ini. Semoga buku ini dapat menghilangkan kesalahpahaman tersebut di atas dan mampu memberi pengertian yang lebih baik mengenai Bung Karno.
Buku ini pernah terbit di era Suharto. Disebarkan seolah-olah bawah tanah. Meski penerjemahnya adalah militer dan pengantarnya oleh Suharto sendiri. Dalam versi militer itu, tertulis bahwa Sukarno menyebut "peranan Hatta dalam sejarah tidak ada".
Sejarawan Asvi Warman Adam menelusuri bahwa paragraf tentang itu tidak ada dalam karangan Cindy Adams. Artinya, disulap dalam edisi militer. Edisi revisi 2007: teks sulapan itu tak ada lagi. Menarik juga melihat perbedaan judul versi asli dan terjemahan. Judul aslinya sangat netral: Sukarno: an Autobiography as told to Cindy Adams. Judul terjemahan sangat patriotik: Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat.
Cindy Adams, penulis buku ini, mendapatkan ide untuk menulis biografi Bung Karno dari dubes AS waktu itu, Howard Jones. Bung Karno enggan sampai ia "kebetulan" berjumpa Cindy Adams ini, wartawan cantik 30-an. Cindy adalah istri Joey Adams, seorang komedian yang mengetuai misi Kennedy ke Asia Tenggara. Apa iya "kebetulan" berjumpa? Data lain: 10 tahun kemudian, Cindy telah ada di istana Reza Pahlevi, hendak menulis biografi Shah Iran itu. Sayang, sang diktator keburu terguling tahun 1979.
0 comments:
Post a Comment