Monday, March 15, 2010

Mencampur ASI dengan Susu Formula, Bolehkah?


Browse » Home » » Mencampur ASI dengan Susu Formula, Bolehkah?

Di Saat memberikan ASI pada anaknya, tiba-tiba tercetus ide ajaib di kepala seorang Ibu, “Mungkinkah ASI bisa digunakan sebagai pelarut susu formula?” Lalu diam-diam dia mengambil susu formula bayinya dan memerhatikan takaran pembuatan susu yang tertera pada kemasan.

Untuk melarutkan satu takar bubuk formula (setara 15 gr bubuk susu formula) dibutuhkan air putih sebanyak 30 cc. Nah, kalau air putihnya diganti ASI, boleh nggak ya?

Meningkatkan kekentalan susu
Mempunyai ide baru sih sah-sah saja. Tapi ingat loh ibu, musti ada fakta medis terpercaya. Hingga kini, belum ada penelitian menyebutkan ASI diperbolehkan sebagai pelarut susu formula.

Justru yang terjadi sebaliknya, ASI yang bercampur dengan susu formula sekaligus, bisa meningkatkan kekentalan susu (osmolaritas). Nah, ini bisa mengakibatkan saluran cerna bayi terganggu sehingga terjadi diare.

Dalam jangka panjang, ASI yang bercampur dengan susu formula menyebabkan komposisi elektrolit bertambah. Akibatnya, fungsi ginjal -membuang kotoran melalui air kencing- terbeban dan kerja ginjal pun terganggu.

ASI tidak sama dengan susu formula
Prinsipnya, komposisi ASI berbeda dengan susu formula. Jadi, tak boleh sembarang dicampur. Boleh dibilang komposisi ASI unik dan sangat spesifik. Cairannya mengandung nutrisi komplek yang mengandung zat imun (kekebalan tubuh). Sebut saja enzim pencernaan, seperti Lactose synthetase, Fatty acid synthetase, Thioesterase yang fungsinya mencerna protein, lemak dan karbohidrat dalam ASI. Melalui enzim-enzim ini bayi memeroleh kekebalan pasif dari sang Ibu.

Selain itu, ASI mengandung growth modulators, untuk meningkatkan pertumbuhan anak. Sementara kolustrum, cairan ASI yang pertama kali keluar, banyak mengandung komponen sel darah putih, yaitu Limfosit dan Polymorfonukleosit.

Coba bandingkan dengan susu formula. Memang, susu formula dibuat mendekati ASI dengan penambahan zat gizi (fortifikasi) vitamin, mineral dan sejumlah nutrien lainnya, misalnya Eicosapentaenoic acid (EPA), Docosahexaenoic acid (DHA), dan Asam Arachidonat (AA).

Pertanyaannya, apakah susu formula mengandung nutrisi dan cairan kompleks yang mengandung imunologi dan growth modulators sama seperti ASI? Jawabannya: Tidak!

Bahkan, pada beberapa kasus, bayi yang mengasup susu formula mengalami intoleransi laktosa -keadaan tubuh tidak bisa mencerna laktosa, bentuk gula yang terdapat dalam susu dan produk-produk olahannya.

Jadi, bila sang ibu memberikan ASI pada si kecil, ya berikan ASI saja. Bila ia juga ternyata meminum susu formula, ya berikan susu formula. Tapi, jangan mencampur keduanya untuk sekali minum.

Breast feeding is the best
Sebagai anugerah Tuhan, ASI sungguh luar biasa! Ia mengandung mengandung nutrisi terbaik bagi si bayi. Rupanya, ASI ini ada yang disebut ASI depan (foremilk) dan ASI belakang (hindmilk).

Nah, ASI yang mengalir pertama kali atau lima menit pertama adalah foremilk. ASI ini lebih encer dan memiliki kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Lalu, air susu ini berubah menjadi hindmilk. Dan hindmilk ini kaya akan lemak dan nutrisi, sehingga membuat bayi cepat kenyang.

Supaya bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk, setidaknya beri jarak 10 menit ketika menyusui bayi. Biasanya, bayi dengan BB 3 Kg memiliki kebutuhan cairan 800 - 1250 cc. Dan semuanya itu bisa tercukupi, asal ibu mempunyai pola makan yang benar. Sebagai contoh, Seorang ibu memiliki BB 50 kg dan kalori yang dibutuhkan sebanyak 1500 kkal. Saat ibu hamil dan menyusui, kalori perlu ditambah sebesar 300 - 400 kalori. Sehingga, ada penambahan menjadi 1900 kalori.

Fakta-fakta tentang ASI  
  • Asupan terlengkap bagi bayi
  • Mengandung antibodi yang melindungi penyakit, utamanya diare dan gangguan pernafasan
  • Gampang terserap tubuh 
  • Menguatkan rahang dan gusi bayi 
  • Menjalin kedekatan (bonding) antara ibu dan anak 
  • Bayi merasa nyaman dan aman
  • Selalu bersih
  • Meningkatkan tumbuh kembang bayi 
  • ASI sebagai kontrasepsi bagi Ibu 
  • Menurunkan risiko pascapersalinan
  • Isapan puting membantu mencegah payudara bengkak
  • Menurunkan risiko kanker payudara
  • Menghemat pengeluaran

Kiat menyajikan ASI perahan
Apakah saat ini si kecil minum ASI perahan? Perhatikan berbagai cara menyajikannya.
  • ASI Perahan yang disimpan dalam freezer

ASI perahan yang disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga 3 bulan. Saat ingin menyajikannya, keluarkan ASI dari freezer dan diamkan dahulu dalam lemari es hingga ASI mencair. Lalu, hangatkan ASI. Tapi jangan langsung merebus ASI begitu saja karena zat-zat di dalamnya akan mati.

Jadi bagaimana? Tempatkan ASI di dalam mangkok. Kemudian, mangkok berisi ASI itu ditaruh dalam wadah yang lebih besar berisi air mendidih. Diamkan beberapa saat hingga ASI hangat.
  • ASI perahan yang disimpan dalam lemari es.

Bila ibu menyimpan ASI perahan dalam lemari es tanpa freezer, biasanya ASI akan bertahan hingga 14 hari. Agar ASI tetap bagus kualitasnya, jangan menyimpan ASI di dekat pintu lemari es atau freezer, tapi di ujung dalamnya. Pasalnya, pintu lemari es atau freezer yang sering dibuka-tutup membuat suhu berubah, sehingga memengaruhi zat-zat dalam ASI dan bisa menyebabkan ASI rusak.
  • ASI perahan langsung minum

Kalau ibu memberikan si kecil ASI yang baru saja diperah, berarti ASI tidak perlu dihangatkan. Namun, bila ASI tersebut tidak ingin diberikan langsung saat itu juga, simpanlah dalam lemari es, bukan di dalam freezer agar suhu ASI tetap terjaga.

Lain halnya jika ibu memberikan susu formula. Sebaiknya, susu formula dilarutkan dengan air putih. Sebagai catatan, gunakan air putih yang sudah direbus hingga mendidih agar bakteri, parasit dan jamur itu mati. Agar susu formula itu higienis dan steril, larutkan dalam wadah yang bersih. Upayakan botol atau dot bayi dalam kondisi steril -sudah diresbus dalam air mendidih selama lima menit.

Jenis-jenis ASI
   1. Kolostrum
   2. ASI transisi/ peralihan
   3. ASI matang/mature

Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi pertama kali sampai pada hari keempat setelah persalinan. Namun dari sumber lain, ada juga yang mengatakan bahwa kolostrum ini bisa keluar beberapa saat sebelum persalinan hingga seminggu setelah persalinan. Ciri khas dari kolostrum ini berwarna kekuningan dan kental.

Kolostrum mengandung zat yang sangat baik bagi bayi, oleh karena itu banyak ahli yang menganjurkan para ibu untuk segera menyusui bayinya paling lambat 30 menit setelah melahirkan, sehingga bayi tidak akan kehilangan untuk mendapatkan kolostrum yang bergizi tinggi itu, mengingat kolostrum akan muncul kembali 30 jam kemudian. Hal inilah yang menyebabkan program inisiasi menyusu dini sangat dianjurkan untuk dilakukan para ibu dan bayinya. Karena meskipun masih ada kesempatan 30 jam berikutnya untuk mendapatkan kolostrum, produksi kolostrum yang hanya satu milliliter per jamnya ini akan sangat kurang dalam memenuhi kebutuhan sang bayi. Jadi memang harus ada upaya yang cukup keras agar bayi mendapatkan kolostrum pertamanya untuk memenuhi gizinya.

Dalam berbagai penelitian menyebutkan kolostrum mengandung banyak mineral seperti Calsium (CA), Clorin (Cl), Magnesium (Mg), Ferrum/zat besi (Fe), Natrium (Na), dan seng (Zn). Selain itu kolostrum sangat kaya dengan protein, vitamin A, E dan B12.  Kandungan mineral dan protein dalam kolostrum ini lebih banyak disbanding dengan ASI mature, sedangkan kandungan karbohidratnya lebih rendah dari ASI mature.

Kehebatan Kolostrum tidak hanya sampai disitu saja, Kolostrum ini juga mengandung antibody yang tidak diragukan lagi khasiatnya untuk meningkatkan kekebalan tubuh sang bayi, tidak hanya ketika masa tumbuh kembangnya saja, tapi manfaatnya akan dirasakan seumur hidup. Kehebatan kolostrum sebgai antibody ini tak lain Karena protein utama yang terkandung didalamnya adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.

Dari segi fungsi, kolostrum berperan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan usus bayi yang baru lahir dari zat zat yang tidak terpakai seperti membersihkan mikonium agar mukosa usus bayi segera bersih dan siap untuk menerima ASI. Karena hal inilah bayi sering defekasi dan faces berwarna hitam. Pembersihan air empedu dan mucus ini sangat penting karena paad bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan lingkungan yang sangat baru baginya.

Dan satu lagi, pemberian kolostrum akan menghilangkan rasa lapar pada bayi baru lahir tamppa harus disertai asupan gula atau susu formula, sehingga langkah awal pemberian ASI eksklusif berjalan lancar.

Jenis ASI yang kedua adalah ASI transisi / ASI peralihan yang diproduksi pada hari keempat sampai hari kesepuluh setelah persalinan. ASI transisi ini merupakan ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang.  Volume ASI bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya seiring aktifitas bayi yang mulai aktif dan sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan. Dalam ASI peralihan ini mengandung protein dan imunoglobin yang semakin menurun kadarnya, dan kandungan lemak dan laktosa semakin meningkat. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil.

Yang terakhir adalah ASI matang / mature, yang diproduksi paad hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI ini berwujud agak cair dan berwarna pucat. Hal ini karena adanya penurunan kandungan mineral dalam ASI dan penambahan zat lainnya yang merupakan bentuk penyesuaian dari kebutuhan sang bayi. Inilah hebatnya ASI, bisa secara otomatis menyesuaikan komposisi kandungan gizinya sesuai kebutuhan sang bayi

ASI mature ini tidak akan menggumpal jika dipanaskan dan mempunyai kandungan yang relative konstan. Namun adakalanya ASI kelihatan cair dan tidak sekental & penuh lemak seperti susu sapi, tapi bukan berarti kandungan ASI tidak sehebat susu formula. ASI justru memberikan kandungan lemak terbaik untuk perkembangan otak bayi. Berbeda pula dengan susu formula, protein yang terdapat dalam ASI lebih mudah dicerna oleh bayi. Itulah sebabnya bayi yang hanya diberikan ASI lebih sering minum dibanding dengan bayi yang diberikan susu formula, dan semakin banyak minum, semakin baik untuk perkembangan tubuh bayi.

ASI yang mature ini, yang mengalir pertama kali sampai lima menit pertama biasa disebut foremilk yang lebih encer dan mempunyai kandungan lemak yang rendah dan laktosa yang tinggi, gola, protein, mineral, dan kandungan air yang banyak. Setelah itu, ASI yang keluar disebut hindmilk yang lebih kaya akan lemak dan nutrisi yang membuat bayi cepat kenyang.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp