Sunday, November 6, 2011

Deteksi Kanker Secara Dini


Browse » Home » » Deteksi Kanker Secara Dini

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam terapi kanker adalah kanker yang ditemukan sudah dalam stadium lanjut. Kanker stadium lanjut memiliki perilaku yang berbeda dari kanker stadium dini, dan akan menyulitkan usaha-usaha penyembuhan. Untuk meningkatkan harapan hidup pasien kanker, penderita kanker harus diterapi sedini mungkin. Oleh sebab itu, kanker perlu dikenali sedini mungkin. Makin dini diketahui, makin besar kemungkinan untuk menyembuhkannya. Oleh karena keluhan dan gejala baru muncul setelah beberapa tahun kanker tumbuh, maka kewaspadaan akan kanker perlu ditingkatkan dan pemeriksaan uji kanker secara rutin berkala dilakukan, terlebih bagi yang berisiko tinggi mengidap kanker. Bila ada salah satu orang tua apalagi keduanya, saudara kandung, kakek atau nenek yang mengidap kanker, individu tersebut perlu lebih waspada akan kemungkinan kanker.

Gejala atau ciri-ciri kanker sering tidak nyata pada saat-saat awal. Secara umum, perlu waktu yang cukup lama (beberapa tahun) sebelum muncul keluhan atau gejala kanker. Karena itu, lebih sering kasus kanker terlambat disadari karena keluhan dan gejala baru muncul setelah kanker mencapai stadium lanjut.

Keluhan dan gejala kanker sesuai dengan organ yang mengidapnya. Gejala kanker kandungan memunculkan keluhan sehubungan dengan fungsi organ reproduksi, antara lain gangguan haid. Kanker prostat muncul dengan gejala gangguan berkemih. Kanker usus muncul dengan keluhan gangguan buang air besar dan kelainan pada tinja.

Menurut Wan Desen (2008), setidaknya ada sepuluh tanda peringatan untuk tumor atau kanker yang menuju ke arah keganasan, yaitu:
  • Pada kelenjar payudara, kulit, lidah, atau bagian lain, teraba benjolan yang tidak hilang.
  • Tahi lalat mengalami perubahan mencolok, misalnya warnanya berubah, ukurannya cepat bertambah besar, terasa gatal, rambutnya lepas atau mudah dicabut, keluar cairan, mudah berdarah.
  • Gangguan proses pencernaan yang berlangsung dalam waktu lama atau terus menerus dan tidak segera menghilang.
  • Waktu menelan terasa ada hambatan, nyeri, rasa tidak nyaman atau tidak enak di belakang tulang dada, terasa ada benda asing di kerongkongan, atau nyeri di ulu hati.
  • Telinga berdenging, pendengaran menurun, hidung tersumbat, mimisan, riak atau dahak yang dikeluarkan berdarah, sakit kepala (terus-menerus), benjolan di leher.
  • Perdarahan haid yang abnormal, di luar masa haid, atau di masa menopause timbul perdarahan melalui vagina yang tidak teratur, juga berdarah bila tersentuh.
  • Suara parau, batuk kering, batuk berdarah yang berkelanjutan atau terus menerus.
  • Tinja bercampur darah, lendir, atau diare (mencret), sembelit (sukar buang air besar) yang terjadi bergantian tanpa penyebab yang jelas; kencing bercampur darah (hematuria) yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik).
  • Luka yang tak kunjung sembuh, atau lama sekali sembuh.
  • Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.
Jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, segeralah berkonsultasi pada dokter. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, kini kita tidak perlu menunggu hingga muncul keluhan atau gejala kanker. Sekarang dengan pelbagai jenis pemeriksaan laboratorium darah dan dengan memeriksakan penanda tumor (tumor marker), banyak kasus kanker sudah bisa dikenali dalam stadium dini.

Berikut pelbagai uji penanda tumor (tumor marker):
  • CEA (carcinoembryonic antigen): Untuk kanker usus besar, pankreas, paru, payudara, indung telur, kandung kemih, leukemia, gondok, tulang (Juga meningkat pada kehamilan, radang usus besar, polip dubur, tukak lambung, gagal ginjal, penyakit paru, kista payudara)
  • AFP (Alpha-fetoprotein): Kanker hati, buah zakar, indung telur, lambung, pankreas, usus besar, payudara, ginjal, paru (Juga meningkat pada bayi dengan kelainan saraf, hepatitis virus, hamil kembar, aborsi)
  • PSA (Prostate-specific antigen): Kanker prostat (Juga meningkat pada pembesaran jinak prostat, prostatitis (radang prostat)
  • CA 19-9 (Carbohydrate antigen): Kanker pankreas, hati, paru, lambung, usus besar (Juga meningkat pada radang pankreas, radang kandung empedu, batu empedu, sirosis)
  • CA 125: Kanker indung telur, leher rahim, pankreas, hati (Juga meningkat pada kehamilan, endometriosis, radang panggul, hepatitis, haid, penyakit paru, radang jantung, penyakit pencernaan)
  • NSE: Bola mata, paru, pankreas, gondok, payudara, prostat, pencernaan, anak ginjal (Juga meningkat pada penyakit hati)
  • BRCA-1 & 2: Kanker payudara dan indung telur
  • EBV-EA IgA: Hidung dan tenggorokan
Munculnya keluhan dan gejala akan menuntun dokter untuk melakukan pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan fisik untuk menemukan adanya benjolan (tumor) dan pemeriksaan penunjang yaitu dengan bantuan foto rontgen, USG (ultrasonography), MRI (magnetic resonance imaging), CT-Scan (computerized tomography scanning), dan disusul dengan pemeriksaan laboratorium darah, urin, tinja, cairan otak, serta biopsi (mengambil serpihan jaringan pada bagian yang dicurigai kanker untuk kemudian diperiksa jenis selnya di bawah mikroskop).

Jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, segeralah berkonsultasi pada dokter. Jangan biarkan kanker merenggut hidup kita! Semakin cepat kita mengetahuinya, semakin besar harapan hidup kita!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp