Wednesday, October 13, 2010

Kloning DNA


Browse » Home » » Kloning DNA


Genetika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pewarisan sifat suatu individu ke keturunannya selalu menarik perhatian seluruh kalangan. Genetika terus berkembang dengan pesat sejak diketahuinya atau ditemukannya struktur Deoxyribose Nucleic Acid (DNA). Sebenarnya kloning ini bukanlah hal yang mengejutkan atau hal yang mustahil karena alam sendiri yang telah lama memberi tanda-tanda adanya kloning (kloning alami), terlihat jelas pada bakteri yang berkembang biak melalui proses kloning (membelah diri dari satu sel menjadi dua sel identik secara genetik).

Ketika teknologi di berbagai bidang makin berkembang, perkembangan teknologi biologi memungkinkan manusia merambah lebih jauh hingga menemukan metode kloning buatan. Kloning merupakan proses atau cara perkembangbiakan mahluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga manusia secara aseksual atau tanpa melalui proses pertemuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.

Penemuan terus merangsang beberapa ahli biologi, sehingga mereka berhasil melakukan rekayasa genetika yang kemudian dikenal dengan sebutan kloning DNA atau kloning Gen. rekayasa genetika atau kloning DNA didefinisikan sebagai pembentukan gen baru melalui proses penyisipan gen asing dengan teknik laboratorium. Dengan ini bahan genetik dari satu organisme dapat disatukan dengan bahan genetik dari organisme lain sehingga dapat diciptakan mahluk baru.

Teknik kloning ini tidak hanya terdapat dalam bidang kedokteran atau kesehatan, tetapi juga pada bidang peternakan dan pertanian. Peluang untuk memindah atau menukar gen dari sel yang satu ke sel yang lain dari organisme berbeda memberikan prospek yang cerah bagi terlaksananya rekayasa genetika. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya rekayasa genetika ini adalah penghematan dalam biaya, waktu, jumlah bahan, kelangkaan bahan, maupun jenis-jenis produk baru.

Keuntungan lain dari kloning gen ini adalah, penciptaan jenis bakteri yang memakan minyak dapat dimanfaatkan untuk membersihkan pencemaran minyak pada permukaan laut, penciptaan jenis domba, sapi, kucing, atau jenis hewan lain untuk kesejahteraan manusia dan juga penciptaan organ tubuh manusia untuk mengganti organ tubuh yang rusak seperti pankreas pada penderita kencing manis (diabetes mellitus), ginjal, hati dan lain-lain.

Langkah-langkah penting dalam kloning DNA menggunakan plasmid sebagai vektor.

(A) DNA Rekombinasi. Fragmen DNA akan di kloning dimasukkan ke dalam vektor  Vektor rekombinan juga harus mengandung gen resistensi antibiotik (tidak ditampilkan).

(B) Transformasi. DNA rekombinan masuk ke dalam sel inang dan berproliferasi. Hal ini disebut "transformasi" karena fungsi sel inang dapat diubah. Normal E. coli sel sulit untuk mengambil DNA plasmid dari medium. Jika mereka diperlakukan dengan CaCl2, efisiensi transformasi dapat secara signifikan ditingkatkan. Meskipun demikian, hanya satu sel di sekitar 10.000 sel mungkin memerlukan sebuah molekul DNA plasmid.

(C) Amplifikasi Selektif. Sebuah antibiotik khusus ditambahkan untuk membunuh E. coli tanpa perlindungan apapun. E. coli ditransformasi dilindungi oleh gen resistensi antibiotik-produk yang dapat menonaktifkan antibiotik tertentu. Dalam gambar ini, jumlah vektor pada setiap sel E. coli tidak sama, karena mereka juga dapat mereproduksi independen.

(D) Isolasi DNA klon yang diinginkan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp