Semua orang tahu minyak zaitun dan diet Mediterania bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Diet Mediterania adalah gaya diet orang Eropa selatan, seperti Spanyol dan Yunani. Namun laporan penelitian baru menjelaskan alasan yang mengejutkan: makanan ini mengubah gen yang terkait dengan fungsi aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri). Laporan ini diterbitkan junal FASEB edisi cetak Juli 2010.
Menurut Maria Isabel Covas, D. Pharm., Ph.D., peneliti yang terlibat dalam pekerjaan ini dari Kelompok Penelitian Gizi dan Risiko Kardiovaskular di Barcelona, Spanyol, mengetahui gen yang dapat dipengaruhi oleh diet sehat, dapat membantu orang memilih diet yang sehat, ini langkah pertama untuk terapi gizi masa depan dengan makanan pilihan.
Para ilmuwan bekerja dengan tiga kelompok sukarelawan yang sehat. Kelompok pertama mengkonsumsi menu Mediterania tradisional dengan minyak zaitun asli kaya polifenol. Kelompok kedua mengkonsumsi diet Mediterania tradisional dengan minyak zaitun polifenol rendah. Kelompok ketiga mengikuti kebiasaan diet mereka.
Setelah tiga bulan, kelompok pertama memiliki regulasi rendah dalam ekspresi gen yang terkait aterosklerosis di sel mononuklear darah periferal mereka. Selain itu, minyak zaitun kaya polifenol berdampak signifikan terhadap ekspresi perubahan genetik yang mempengaruhi penyakit jantung koroner.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun perawan (murni), dalam hubungannya dengan diet Mediterania, dapat berdampak positif bagi resistensi insulin, peradangan, karsinogenesis, dan penekanan tumor.
Menurut Gerald Weissmann, pemimpin redaksi jurnal FASEB, penelitian ini menunjukkan bahwa minyak zaitun dan diet Mediterania mempengaruhi tubuh kita dengan cara yang jauh lebih penting dari yang dipercayai sebelumnya.
