Thursday, October 13, 2011

Book "Perempuan di Titik Nol"


Browse » Home » » Book "Perempuan di Titik Nol"

Hati-hati jika Anda ingin membaca buku karangan Nawal el-Saadawi ini, terutama kaum perempuan. Karena begitu Anda terbius di kalimat pertama, maka Anda tidak akan berhenti sampai halaman terakhir. Isinya begitu memabukkan dan membius pikiran-pikiran wanita tentang feminisme.

Firadus, seorang perempuan yang memiliki masa kecil menyedihkan, hanya karena dia perempuan. Ia mengutarakan kisah hidupnya, bagaimana gambaran kehidupan perempuan di negeri-negeri Dunia Ketiga. Ada suatu kalimat di novel ini yang mungkin dapat memberikan gambaran tentang bagaimana sarkastisnya tokoh perempuan kita ini terhadap kaum lelaki:
"Seorang pelacur yang sukses lebih baik dari seorang suci yang sesat. Semua perempuan adalah korban penipuan. Lelaki memkasakan penipuan pada perempuan, dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat terbawah, dan menghukum mereka karena telah jatuh begitu rendah, mengikat mereka dalam perkawainan, dan menghukum mereka dengan kerja kasar sepanjang umur mereka, atau menghantam mereka dengan penghinaan, atau dengan pukulan."
Firdaus adalah seorang tokoh wanita yang berkarakter kuat, cerdas, dia tidak mau menjadi salah satu budak bagi lelaki-lekaki yang menurutnya adalah penjahat. Salah satu hal yang menurut saya sedikit kontroversial adalah bagaimana tokoh-tokoh lelaki ini memuja-muja Alloh, Tuhan, namun secara bersamaan mereka memuja Alloh sambil melakukan suatu tindakan tidak manusiawi terhadap perempuan. Salah satu contoh adalah budaya memukul istri jika istri memiliki kesalahan. Hal ini dibenarkan dalam budaya orang Arab, padahal menurut ajaran saya dalam Islam, memukul istri adalah satu langkah terakhir untuk mengingatkan istri pada kesalahannya. Langkah terakhir yang sebisa mungkin dihindarkan.

Setelah membaca novel ini, berhati-hatilah bagi kaum pria karena harga dirinya akan merasa terhina. Banyak umpatan sarkatis dari Firadus dengan segala komentar cerdasnya. Firdaus yang berpfofesi sebagai pelacur ini akhirnya berakhir di tiang gantungan.
"Lebih baik saya mati karena kejahatan saya sendiri daripada saya mati karena salah satu dari kejahatan kalian (para lelaki)"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp