Thursday, June 30, 2011

Book "Rumah Bercat Putih (A Painted House)"


Browse » Home » » Book "Rumah Bercat Putih (A Painted House)"

Bagi si kecil Luke Chandler, hari-hari memetik kapas di ladang kakeknya merupakan hari-hari panas yang membosankan dan mengurus tenaga. Mendengarkan siara pertandingan bisbol di radio merupakan satu-satunya hiburan, setelah seharian bekerja di ladang. Tapi, sebagai keluarga petani penyewa tanah, mereka mesti membanting tulang, dengan hasil tidak seberapa. 

Dalam usianya yang baru tujuh tahun, Luke sudah mengerti bahwa panen baik berarti ada sedikit simpanan uang di bawah kasur; panen buruk berarti mereka mesti hidup dari hasil kebun sayur sendiri kalau ingin makan. Pada tahun 1952 itu, lagi-lagi banjir menggagalkan panen kapas mereka. Kerja keras berbulan-bulan, tanpa hasil nyata. Dan Luke merasa sangat bersalah telah membuat ayahnya membelanjakan sedikit uang yang dimilikinya untuk membeli cat, agar rumah mereka putih dan indah, seperti rumah-rumah para petani yang lebih kaya. Baru terasa olehnya, betapa miskinnya mereka. Kemiskinan inilah yang akhirnya mendorong orangtuanya untuk mengadu nasih di kota. Namun, sebelum mereka berangkat, Luke bertekad untuk merampungkan pekerjaannya mengecap rumah kakeknya.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp