
Apakah total pembayaran beban utang senilai Rp 197,5 triliun itu tergolong besar? Terlampau beratkah bagi APBN? Apakah kemudian berdampak buruk bagi perekonomian nasional secara keseluruhan? Apakah posisi (stok) utang pemerintah akan berkurang atau justeru sebaliknya? Jika cenderung bertambah, apa memang direncanakan untuk tidak pernah ”diselesaikan”?
Sebagian pihak akan langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan nada yang amat kritis. Jawabannya kurang lebih sebagai berikut : pembayaran beban utang pemerintah sudah terlampau besar dan memberatkan APBN; kondisi itu telah amat mempersempit ruang fiskal, sehingga ”peran langsung” pemerintah untuk menggairahkan perekonomian menjadi semakin kecil; pemerintah menjadi semakin tidak mampu memberi pelayanan umum yang memadai bagi rakyat kebanyakan; sementara itu, stok utang pemerintah hampir mustahil berkurang dengan kebijakan pengelolaan utang yang dijalankan saat ini.
Bagaimana jawaban dan bagaimana kondisi hutang yang terus melanda negeri ini?. Download dan bacalah buku Utang Pemerintah Mencekik Rakyat karya Awalil Rizky dan Nasyith Majidi ini.

0 comments:
Post a Comment