Thursday, December 9, 2010

Software Program Pelayanan Informasi Obat


Browse » Home » , » Software Program Pelayanan Informasi Obat

Secara tradisi apoteker adalah sumber utama informasi obat bagi dokter, perawat, pasien, dan profesional kesehatan lainnya. Ketika jumlah jenis zat aktif dan produknya masih sedikit, serta pada umumnya zat aktif itu mempunyai potensi yang relatif rendah, jumlah yang bertanya tentang informasi obat masih sangat sedikit dan biasanya dapat dijawab dengan mengacu pada farmakope dan pustaka sederhana lainnya (Siregar, 2006).

Penggunaan obat di masyarakat semakin meluas seiring dengan semakin besarnya jumlah obat yang diproduksi oleh industri farmasi ( therapeutics explosion ). Dengan memproduksi obat baru, mereka selalu mengklaim bahwa produk mereka lebih bagus dari pada yang sebelumnya. Hal ini dapat membingungkan para tenaga kesehatan dalam memilihkan terapi yang tepat bagi pasiennya 

Perkembangan produk obat-obatan tersebut selalu diiringi dengan berkembangnya informasi-informasi yang berkaitan dengan produk-produk tersebut. Hingga saat ini telah diketahui bahwa terdapat lebih dari 20000 jenis jurnal medis yang beredar di seluruh dunia. Ledakan informasi ( information explosion ) ini membuat bingung para pengguna informasi, bacaan mana yang akan dijadikan sebagai acuan dalam menyediakan informasi (Kristianto, 2003).

Kedua faktor tersebut di atas -ledakan terapetik dan ledakan informasi- memicu suatu kebutuhan yang memerlukan adanya informasi tentang obat dan terapi yang independen, tidak bias secara komersial, terkini dan terkaji. Berbagai macam informasi dengan kriteria tersebut dapat diperoleh dari buku, jurnal, basis data elektronik ( electronic database ) ataupun dari pusat informasi obat (Kristianto, 2003).

Informasi obat adalah setiap data atau pengetahuan objektif, diuraikan secara ilmiah dan terdokumentasi mencakup farmakologi, toksikologi dan penggunaan terapi dari obat. Informasi obat mencakup pada pengetahuan, seperti nama kimia, struktur dan sifat-sifat, identifikasi, indikasi diagnostik atau indikasi terapi, ketersediaan hayati, bioekivalen, toksisitas, mekanisme kerja, waktu mulai bekerja dan durasi kerja, dosis dan jadwal pemberian, dosis yang direkomendasikan, absorpsi, metabolisme, detoksifikasi, ekskresi, efek samping, reaksi merugikan, kontraindikasi, interaksi, harga, keuntungan, tanda, gejala, dan pengobatan toksisitas, efikasi klinik, data komparatif, data klinik, data penggunaan obat, dan setiap informasi lain yang berguna dalam diagnosis, dan pengobatan penderita dengan obat (Siregar, 2004).

Definisi Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah pengumpulan, pengkajian, pengevaluasian, pengindeksan, pengorganisasian, penyimpanan, peringkasan, pendistribusian, penyebaran serta penyampaian informasi tentang obat dalam berbagai bentuk dan berbagai metode kepada pengguna obat (Siregar, 2006).

Menurut Hager ( dalam Anief ), informasi dan komuniksai tentang obat kepada orang yang memerlukan informasi oleh orang yang berhak dan berkualitas untuk memberi informasi untuk memberi informasi pada masyarakat untuk masa sekarang adalah merupakan faktor utama dalam meningkatkan kesehatan dan kekuatan tenaga rakyat dari sutau negara. Orang yang dipandang banyak mengetahui tentang obat adlah apoteker (Anief, 2005).

Informasi obat dapat dikomunikasikan melalui telepon, langsung ke orang dan dalam tulisan. Jelas bahwa keterampilan komuniksai lisan dan tertulis adalah penting dalam penyebaran informasi obat. Penelusuran kembali informasi harus diformulasikan ke dalam suatu jawaban yang dapat dimengerti dan relevan menggunakan suatu format yang tepat. Membaca dari suatu buku teks atau mengutip dari suatu artikel biasanya tidak cukup apabila memberikan onformasi obat yang relevan secara klinik. Apoteker spesialis informasi obat, apabila mungkin, harus menjawab pertanyaan daripada hanya memberikan informasi obat  (Siregar, 2004).

Disini www.faikshare.com akan menyediakan software atau program aplikasi Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang legal dan resmi secara gratis. Software dapat di pakai untuk pelayanan Pharmaceutical Care di Apotek dan Rumah Sakit, harapannya bisa membantu para temean sejawat dalam melakukan pelayanan di Apotek.

Untuk sejawat apoteker yang bekerja di Apotek dan Rumah Sakit dapat menggunakan software ini menggunakan komputer atau laptop dengan dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: Pentium III, Ram 64 MB dan  Hard Drive 10 GB.

Software ini berisi informasi 203 jenis obat dari 29 golongan/kelas terapi. Masing-masing obat berisi informasi mengenai indikasi, regimen dosis, farmakologi, stabilitas penyimpanan, kontraindikasi, efek samping, interaksi obat, pengaruh obat (terhadap kehamilan, ibu menyusui, anak-anak, hasil laboratorium), parameter monitoring, mekanisme aksi, hingga informasi yang perlu diketahu oleh pasien. Yang menarik adalah, kita bisa mencetak informasi tersebut sesuai dengan ruang lingkup yang kita inginkan. Misalnya, kita ingin memberikan informasi obat ke pasien, maka kita bisa mencetak bagian “informasi pasien” saja.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp