Tuesday, December 14, 2010

Book "Valentino Rossi (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya)"


Browse » Home » » Book "Valentino Rossi (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya)"

Siapa yang tak terkejut, khususnya para pencinta MotoGP ketika The Doctor panggilan Valentino Rossi, tiba-tiba memutuskan untuk pindah ke tim motor Yamaha. Padahal, siapa pun tahu bersama Tim Motor Honda tersebut Valentino Rossi menjuarai MotoGP untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut. Banyak penggemarnya yang tidak habis mengerti, ada apa di balik kepindahan tiba-tiba pembalap yang selalu bernomor 46 tersebut. Segi materikah - seperti yang sering jadi tuntutan para pembalap yang tiba-tiba hengkang dari tim lamanya, sebuah sensasi, atau sebuah tantangan? Apa sebenarnya yang Rossi inginkan dan belum ia dapatkan dari tim sebesar Honda yang membawanya menjadi yang tercepat di sirkuit?

Buku berjudul Valentino Rossi (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya), berisi jawaban teka-teki tersebut yang sama sekali tidak terungkap media massa. Memang benar, siapa pun mengakui keunggulan motor RC211V keluaran Honda yang dikendarai Rossi saat meraih juara di MotoGP sebagai motor tercepat dan terbaik saat itu di dunia balap motor.

Namun, hal itu pula yang jadi ganjalan di hati Valentino Rossi, betapa dia secara pribadi kurang merasa begitu dihargai sebagai bagian yang terpenting dari sebuah kemenangan. Kemenangan demi kemenangan yang telah diraih Rossi bersama Honda membuat mereka yang berkecimpung dalam tim Honda mulai beranggapan bahwa yang menentukan sebuah kemenangan adalah mesin motor, bukan pembalapnya. Mereka membandingkan dengan Yamaha salah satu pesaingnya yang tak pernah memenangkan satu balapan pun karena mesin motornya memang kalah cepat dari Honda.

Hal tersebut berseberangan dengan prinsip yang diyakini Valentino Rossi bahwa sebenarnya manusialah faktor terpenting dibandingkan mesin sehebat apa pun. Sebab, bagaimanapun, pembalaplah bagian utama dalam memaksimalkan kinerja motor. Kurangnya penghargaan terhadap kemampuan manusia barangkali yang jadi pemicu sang juara MotoGP ini pindah ke tim motor lain. Ducati pernah jadi tujuan Rossi, namun dengan berbagai alasan dan pertimbangan akhirnya ia memilih Yamaha sebuah tim yang sudah jatuh mental juaranya. Dia juga ingin membuktikan betapa pentingnya sebuah tim.

Keputusan yang diiringi keyakinan Rossi pindah ke Yamaha memang sebuah pilihan yang tepat. Sejarah kemudian mencatat, pada bulan April 2004 di sirkuit Welkom, Afrika Selatan, Rossi membuktikan hal yang banyak orang pikirkan mustahil, keluar sebagai juara bersama tim barunya. Ia pun berhasil mengukir sejarah dalam dunia balap motor dunia. Namun, untuk ukuran otobiografi, buku ini kurang berisi foto. Padahal, selain isi tulisan, foto yang menarik dapat berbicara banyak secara emosional dan menambah daya tarik kisah kehidupan sang dewa sirkuit, raja MotoGP, penguasa balapan motor, dan berbagai julukan yang ditujukan kepada juara dunia 7 kali itu.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


0 comments:

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp