Wednesday, June 2, 2010

Toksisitas Pestisida Organophosphat dan Penanganannya


Browse » Home » , , » Toksisitas Pestisida Organophosphat dan Penanganannya

Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma). Sehingga pestisida dikelompokkan menjadi :
  • Insektisida (pembunuh insekta)
  • Fungisida ( pembunuh jamur)
  • Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu)
Pestisida  telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan di rumah tangga untuk memberantas nyamuk, kepinding, kecoa dan berbagai serangga penganggu lainnya. Di lain pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang. Kematian yang disebabkan oleh keracunan pestisida banyak dilaporkan baik karena kecelakaan waktu menggunakannya, maupun karena disalahgunakan (untuk bunuh diri). Dewasa ini bermacam-macam jenis pestisida telah diproduksi dengan usaha mengurangi efek samping yang dapat menyebabkan berkurangnya daya toksisitas pada manusia, tetapi sangat toksik pada serangga.
Diantara jenis atau pengelompokan pestisida tersebut diatas, jenis insektisida banyak digunakan dinegara berkembang, sedangkan herbisida banyak digunakan di negara yang sudah maju. Dalam beberapa data Negara-negara yang banyak menggunakan pestisida adalah sebagai berikut
  • Amerika Serikat 45%
  • Eropa Barat 25%
  • Jepang 12%
  • Negara berkembang lainnya 18%
Dari data tersebut terlihat bahwa negara berkembang seperti Indonesia, penggunaan pestisida masih tergolong rendah. Bila dihubungkan dengan pelestarian lingkungan maka penggunaan pestisida perlu diwaspadai karena akan membahayakan kesehatan bagi manusia ataupun makhluk hidup lainnya.

Kasus-kasus toksisitas organofosfat:
  • Menurut WHO, WHO (World Health Organisation) 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya.
  • Sepanjang kurun waktu 2004-2008  terjadi keracunan fatal insektisida sebanyak 20 orang. Sembilan belas kasus (95%) meninggal karena bunuh diri menggunakan Carbanat dan satu orang (5%) keracunan organosfosfat karena kecelakaan. Korban wanita sebanyak 80% dan kebanyakan berusia antara 20 – 59 tahun. Semua korban bekerja pada pekerja yang tidak ada hubungannya dengan insektisida antara 20 – 59 tahun. Semua korban bekerja pada pekerja yang tidak ada hubungannya dengan insektisida. Penyalahgunaan insektisida untuk tujuan bunuh diri mungkin terjadi oleh karena ketersediaannya di tingkat keluarga maupun kemudahan untuk memperoleh di pasaran.
Klasifikasi Pestisida
Pestisida dapat digolongkan menurut penggunaannya dan disubklasifikasi menurut jenis bentuk kimianya. Dari bentuk komponen bahan aktifnya maka pestisida dapat dipelajari efek toksiknya terhadap manusia maupun makhluk hidup lainnya dalam lingkungan yang bersangkutan.

Klasifikasi
Bentuk Kimia
Bahan aktif
Keterangan
1. Insektisida
Botani


Carbamat




Organofosfat






Organochlorin
Nikotine
Pyrethrine
Rotenon
Carbaryl
Carbofuran
Methiocorb

Thiocarb
Dichlorovos
Dimethoat

Palathion
Malathion
Diazinon
Chlorpyrifos
DDT
Lindane
Dieldrin
Eldrin
Endosulfan
gammaHCH
Tembakau
Pyrtrum
-
toksik kontak
toksik sistemik
bekerja pada lambung
juga moluskisida
toksik kontak
toksik kontak, sistemik

toksik kontak
toksik kontak
kontak dan ingesti

kontak, ingesti
persisten
persisten
kontak, ingesti
kontak, ingesti
Herbisida
Aset anilid
Amida
Diazinone
Carbamate

Triazine

Triazinone
Atachlor
Propachlor
Bentazaone
Chlorprophan
Asulam
Athrazin
Metribuzine
Metamitron
Sifat residu

Kontak




Toksin kontak
Fungisida
Inorganik



Benzimidazole
Hydrocarbon-phenolik
Bordeaux mixture
Copper oxychlorid
Mercurous chloride
Sulfur
Thiabendazole
Tar oil
Protektan
Proteoktan


Protektan, sistemik
Protektan, kuratif


Organofosfat
Lebih dari 50.000 komponen organofosfat telah disynthesis dan diuji untuk aktivitas insektisidanya. Tetapi yang telah digunakan tidak lebih dari 500 jenis saja dewasa ini. Semua produk organofosfat tersebut berefek toksik bila tertelan, dimana hal ini sama dengan tujuan penggunaannya untuk membunuh serangga. Beberapa jenis insektisida digunakan untuk keperluan medis misalnya fisostigmin, edroprium dan neostigmin yang digunakan utuk aktivitas kholinomimetik (efek seperti asetyl kholin). Obat tersebut digunakan untuk pengobatan gangguan neuromuskuler seperti myastinea gravis. Fisostigmin juga digunakan untuk antidotum pengobatan toksisitas ingesti dari substansi antikholinergik (mis: trisyklik anti depressant, atrophin dan sebagainya). Fisostigmin, ekotiopat iodide dan organophosphorus juga berefek langsung untuk mengobati glaucoma pada mata yaitu untuk mengurangi tekanan intraokuler pada bola mata. 

         a)  Struktur Komponen Organofosfat
Organophosphat disintesis pertama di Jerman pada awal perang dunia ke II. Bahan tersebut digunakan untuk gas saraf sesuai dengan tujuannya sebagai insektisida. Pada awal synthesisnya diproduksi senyawa tetraethyl pyrophosphate (TEPP), parathion, sarin dan schordan yang sangat efektif sebagai insektisida, tetapi juga cukup toksik terhadap mamalia. Penelitian berkembang terus dan ditemukan komponen yang poten terhadap insekta tetapi kurang toksik terhadap orang (mis: malathion), tetapi masih sangat toksik terhadap insekta.

struktur komponen organofosfat

        b)  Mekanisme Toksisitas Organosphosfat
Organofosfat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan hanya dalam jumlah sedikit saja dapat menyebabkan kematian, tetapi diperlukan lebih dari beberapa mg untuk dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa.  Organofosfat menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.

Acetylcholine Receptors

Penghambatan kerja enzim terjadi karena organofosfat melakukan fosforilasi enzim tersebut dalam bentuk komponen yang stabil.


Tabel Nilai LD50 Insektisida Organofosfat

        c. Gejala Keracunan
Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yang timbul sangat bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten atau depresi yang diikuti oleh stimulasi.saraf pusat maupun perifer.

Tabel. Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat
Efek
Gejala
1. Muskarinik
-          Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)
-          Kejang perut
-          Nausea dan vomitus
-          Bradicardia
-          Miosis
-          Berkeringat
2. nikotinik
-          Pegal-pegal, lemah
-          Tremor
-          Paralysis
-          Dyspnea
-          Tachicardia
3. sistem saraf pusat
-          Bingung, gelisah, insomnia, neurosis
-          Sakit kepala
-          Emosi tidak stabil
-          Bicara terbata-bata
-          Kelemahan umum
-          Convulsi
-          Depresi respirasi dan gangguan jantung
-          Koma


Gejala awal seperti SLUD terjadi pada keracunan organofosfat secara akut karena terjadinya stimulasi reseptor muskarinik sehingga kandungan asetil kholin dalam darah meningkat pada mata dan otot polos.

Penatalaksanaan Penanganan Kasus Keracunan Organofosfat
Seperti bahan kimia beracun lainnya,  organofosfat dapat meracuni orang dengan beberapa cara: melalui kulit dan mata, melalui mulut (dengan menelan), atau melalui udara (dengan bernapas). Setiap kasus keracunan, tindakan yang diambil untuk orang yang terpapar berbeda tergantung cara pemaparan.

      a) Bila kulit terkena organofosfat
Kebanyakan keracunan organofosfat terjadi akibat terserapnya organofosfat melalui kulit. Hal ini terjadi ketika organofosfat dituang dan tumpah, atau terciprat ketika campuran organofosfat diaduk sebelum disemprotkan, atau ketika Anda menyentuh tanaman yang baru saja disemprot. Organofosfat juga dapat menyentuh kulit melalui pakaian atau ketika Anda mencuci pakaian yang terkena organofosfat.

Kulit yang ruam dan iritasi adalah gejala awal terjadinya keracunan melalui kulit. Mengingat bahwa gejala kulit tersebut bisa terjadi karena hal-hal lain, seperti reaksi terhadap tanaman tertentu, gigitan serangga, infeksi, atau alergi, maka sulit untuk mengetahui apakah gejala yang timbul ini akibat organofosfat atau reaksi terhadap hal lain. 

Bicarakanlah dengan pekerja lainnya untuk mengetahui apakah mereka mengalami reaksi yang serupa saat bekerja dengan tanaman pangan yang sama. Jika Anda bekerja dengan organofosfat dan mengalami ruam kulit, lebih baik segera ditangani seolah-olah gejala tersebut disebabkan oleh organofosfat.

Perawatan
  • Jika tubuh Anda atau orang lain terkena organofosfat: Organofosfat dapat melekat di kulit, rambut dan pakaian walaupun Anda tidak dapat melihat atau menciumnya. 
  • Cucilah dengan sabun setiap kali selesai menggunakan organofosfat.
  • Cepat ganti pakaian yang terkena percikan organofosfat.
  • Segera cuci bagian tubuh yang terkena organofosfat dengan sabun dan air dingin.
  • Jika organofosfat masuk ke mata, cucilah mata dengan air bersih selama 15 menit.
  • Jika kulit Anda melepuh akibat organofosfat: 
  • Bersihkan dengan air dingin. 
  • Jangan lepaskan apa pun  yang menempel di luka tersebut.
  • Jangan oleskan salep, minyak, atau mentega.
  • Jangan pecahkan kulit yang melepuh.Jangan lepaskan kulit yang terkelupas.
  • Tutup kulit yang melepuh dengan kasa steril, jika ada. 
  • Jika rasa sakit tidak hilang, segera cari bantuan pengobatan! Bawalah wadah organofosfat atau informasi nama organofosfat yang digunakan. Hal ini perlu untuk memberikan pengobatan yang tepat.

    b) Bila organofosfat tertelan
Organofosfat dapat tertelan jika seseorang makan, minum, atau merokok di kebun sambil bekerja dengan organofosfat, atau meminum air yang sudah terkontaminasi oleh organofosfat. Anak-anak dapat memakan atau meminum organofosfat terutama jika organofosfat disimpan dalam wadah yang juga digunakan untuk menyimpan makanan, atau dibiarkan di tempat terbuka atau di tempat yang rendah, mudah terjangkau oleh anak-anak.

Perawatan
  • Bila seseorang menelan organofosfat
  • Bila orang tersebut tidak sadar, baringkan dalam posisi miring dan pastikan ia tetap bernapas.
  • Bila orang tersebut tidak bernapas, cepat berikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Memberi pernapasan bantuan dari mulut ke mulut dapat membuat Anda terpapar organofosfat juga, jadi gunakan masker saku, sepotong kain, atau kantong plastik tipis yang tengahnya sudah dilubangi sebelum Anda memberi pernapasan bantuan dari mulut ke mulut.
  • Cari kemasan organofosfatnya dan segera baca label atau informasi yang tertera. Label ini akan menjelaskan apakah Anda harus membuatnya memuntahkan racunnya atau tidak.
  • Bila orang tersebut dapat minum, berikan banyak air bersih untuk diminum.
  • Carilah pertolongan medis. Jika mungkin, bawalah selalu label atau nama organofosfat agar mendapat pertolongan yang paling tepat.
  • Jangan sampai muntah bila label melarang muntah. Bila Anda menelan organofosfat yang mengandung bensin, minyak tanah, xylene, atau cairan lain yang mengandung bahan bakar, jangan pernah muntah karena akan memperburuk kondisi. Disamping itu, jangan biarkan orang tersebut muntah bila ia tidak sadarkan diri, bingung, atau tubuhnya gemetar.
  • Bila Anda yakin label menyatakan boleh dimuntahkan, berikan orang tersebut: segelas air garam atau 2 sendok makan tumbukkan daun-daunan beraroma keras (seperti seledri, kemangi, atau daun-daunan lokal lainnya) dengan 1 atau 2 gelas air hangat.
  • Ajak penderita bergerak terus; ini akan membantu muntah lebih cepat. Setelah muntah, berikan arang aktif atau arang bubuk. Hal ini akan membantu menyerap sisa racun yang masih ada di dalam perut.
  • Campurkan ½ cangkir arang aktif atau 1 sendok makan arang bubuk dengan air hangat dalam gelas besar. Arang bubuk dibuat dari kayu yang dibakar, atau bahkan dari roti bakar atau tortilla (roti tipis dari jagung, biasa dimakan orang Mexico) bakar. Arang aktif lebih baik daripada arang bubuk, namun arang bubuk juga dapat dipakai. JANGAN gunakan arang briket karena beracun!!
  • Setelah orang tersebut muntah, atau bahkan bila ia tidak muntah, Anda dapat memperlambat penyebaran racun dalam perjalanan ke dokter dengan memberikannya minuman: 1 butir putih telur, atau segelas susu sapi murni. Minum susu tidak mencegah keracunan organofosfat namun dapat memperlambat penyebaran racun. 
Jika seseorang menelan organofosfat dan tidak mengalami sakit perut hebat, mereka dapat minum sorbitol atau magnesium hidroksida (campuran air dengan magnesium hidroksida yang menghasilkan cairan berwarna putih susu). Obat ini akan menyebabkan diare yang mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Kapan menggunakan atropin
Atropin adalah obat untuk mengatasi keracunan dari jenis organofosfat tertentu yang disebut organofosfat dan karbamat. Jika label pada kemasan menyatakan agar menggunakan atropin, atau jika dikatakan bahwa organofosfat itu merupakan “cholinesterase inhibitor” (suatu bahan kimia yang menghentikan proses ensim kholinesterase), gunakan atropin sesuai petunjuk. Jika label tidak menganjurkan penggunaan atropin, jangan gunakan.

Atropin hanya digunakan untuk keracunan organofosfat atau karbamat. Atropin TIDAK dapat mencegah keracunan tetapi hanya menunda dampak keracunan. Atropin sebaiknya tidak digunakan sebelum penyemprotan.

PENTING: Jangan memberikan obat-obat ini untuk masalah keracunan organofosfat: obat tidur (sedatif), morfin, barbiturat, phenothiazine, aminophylline, atau obat lain yang memperlambat atau mempersulit pernapasan karena akan membuat orang tersebut berhenti bernapas.

     c) Bila Organofosfat Terhirup
Bila organofosfat dilepas ke udara, kita menghirupnya melalui hidung dan mulut. Begitu masuk ke paru-paru, dengan cepat organofosfat masuk ke dalam darah dan menyebar racun ke seluruh tubuh.

Beberapa organofosfat tidak berbau sehingga sulit diketahui keberadaannya di udara. Umumnya bentuk organofosfat yang menyebar di udara adalah fumigan (pengasap), aerosol, pengabut, bom asap, pest strips (organofosfat yang dilekat pada potongan kertas), penyemprot, dan residu dari penyemprotan. Anda dapat pula menghirup debu organofosfat di tempat penyimpanan, atau saat sedang digunakan di dalam ruangan tertutup seperti rumah kaca, atau ketika sedang diangkut ke lahan pertanian.

Debu yang mengandung organofosfat di udara dapat menyebar dan mengotori wilayah yang jauh dari tempat dimana bahan ini digunakan. Dengan demikian debu organofosfat mudah masuk ke dalam rumah-rumah. Bila Anda merasa telah menghirup organofosfat, segeralah menjauh dari organofosfat! Jangan tunggu sampai kondisi memburuk.

Perawatan Jika Anda atau orang lain menghirup organofosfat:
  • Tinggalkan segera daerah di mana ia menghirup racun, terutama jika dalam ruangan tertutup.
  • Hiruplah udara segar. Longgarkan pakaian untuk memudahkan bernapas.
  • Duduk dengan posisi kepala diangkat dan bahu ditegakkan.
  • Bila orang tersebut tidak sadarkan diri, baringkan dalam posisi miring • dan awasi agar ia dapat bernapas dengan lancar.
  • Bila orang tersebut tidak bernapas, segera lakukan pernapasan dari mulut ke mulut
  • Carilah pertolongan medis. Bawa serta label informasi atau nama organofosfatnya.
  • Jika ragu-ragu, segeralah keluar!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Posts:


Or

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik tombol subscribe di bawah untuk berlangganan gratis, dengan begitu Anda akan mendapat artikel terbaru via email dari www.faikshare.com


10 comments:

Rinda on June 2, 2010 at 6:49 PM said...

aduh serem jg y fai kl sampe nyatu sm sayur2an trus dmkn...bnr2 hrs higienis @_@?

oh y ada award fai kalo mw ambil y ^_^

Unknown on June 3, 2010 at 5:47 AM said...

info sgt bermanfaat gan,,,,
terimakasih kunjungannya...salam kenal ya...

Rinda on June 3, 2010 at 9:03 AM said...

wahh lagi uas y ^___^?

slamaT berjuaNg y fai,,ayo2 jgn ngebLog aja,tp blogwalking boleh...xixixixi sm aja y ^__^

smangat fai ^0^

SyahidaComputer on June 3, 2010 at 1:46 PM said...

nice info shob... lengkap banget penjelaannya ...

Laksamana Embun on June 4, 2010 at 3:05 AM said...

Detail banget Posinganya...
Nice Post..

Salam knal,,

annie on June 4, 2010 at 10:08 AM said...

kunjungan balasan ...
wah kayak masuk ruang kuliah nih. Selamat beraktivitas

Delia on June 4, 2010 at 3:07 PM said...

Lengkap banget penjabarannya...
Info yang sangat bermanfaat terutama untuk petani dan pengusaha.

Salam

nuansa pena on June 4, 2010 at 6:29 PM said...

Artikelnya lengkap sekali, sukses untuk anda!

om_rame on June 7, 2010 at 3:29 AM said...

terima kasih atas informasi, dapat bermanfaat bagi pembaca. semoga.

Anonymous said...

My partner and I really enjoyed reading this blog post, I was just itching to know do you trade featured posts? I am always trying to find someone to make trades with and merely thought I would ask.

Blog Award

 

FaiK Share. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution of FaiK theme by FaiK MuLaCheLLa | Distributed by Blogger Templates Blog Corp