
168 lamanya Meutya dan Budi berada dalam sandera. Didalam sebuah Goa kecil di tengah gurun Ramadi. Tidur beralaskan batuan dan dibuai oleh suara bom dan tembakan. Di sana mereka belajar tentang kepasrahan kepada yang kuasa, karena telah begitu dekatnya dengan kata "mati". Disana mereka diingatkan , bahwa jika Tuhan menghendaki, segalanya bisa terjadi. dan disana pula merka berdua disadarkan, betapa nyawa sangat berharga, dibandingkan berita paling eksklusif sekalipun.
